CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »
HI MY NAME IS A’INAYA PRAMESWARI SHABILA. WELCOME TO MY BLOG! AND THANK YOU FOR YOU VISIT MY BLOG

welcome!

welcome!

Minggu, 27 April 2014

Tut Wuri Handayani

Selamat bertemu lagi Readers!


Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, itulah slogan yang sering kita dengar di republik tercinta ini. Actually, sebentar lagi kita akan merayakan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei. Yah, apasih Pahlawan itu, menurut pemikiran kalian? Pahlawan adalah seseorang yang telah berjasa bagi Indonesia, tentunya bukan dari perjuangannya. Tanpa jasa mereka yang telah berjuang merebut serta mempertahankan kemerdekaan entah seperti apa negara kita saat ini.



Salah seorang yang berjasa memajukan pendidikan di Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara. Ia lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889 dan diberi nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat yang berasal dari keluarga di lingkungan kraton Yogyakarta.  



Jasa besar yang dilakukan Bapak Pendidikan sangat berpengaruh dalam pendidikan di Indonesia Karya-karya Ki Hajar Dewantara yang menjadi landasan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia diantara adalah kalimat-kalimat filosofis seperti "Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri hadayani" yang artinya "Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan" menjadi slogan pendidikan yang digunakan hingga saat ini.



Di negeri ini, banyak anak-anak yang memang belum tersentuh dunia pendidikan. Tentunya di daerah pelosok-pelosok negeri ini. Sebenarnya saya sangat prihatin sekali dengan keadaan masyarakat yang tinggal di pelosok negeri ini, bagaimana tidak prihatin, jika seorang anak bahkan orang dewasa tidak tahu Pancasila dan lagu kebangsaan, sungguh memprihatinkan.


Lalu, bagaimanakah dengan para pejabat negeri ini yang sedang menikmati uang rakyat, lalu dimana letak hati  nurani mereka? Jika uang rakyat dapat dikelola dengan baik, maka mereka-mereka yang ingin bersekolah dapat terlaksana. 


Korupsi sedang banyak menjamur di Indonesia, hanya orang-orang yang tidak jujur lah yang dapat melakukannya. Nah, mereka-mereka yang mengkorupsi uang rakyat, pasti sejak kecil mereka sudah menanamkan perilaku yang tidak jujur. Misalkan saja, mereka mencontek ketika ulangan tiba, membayar uang lebih untuk masuk kedalam sekolah tertentu. Lalu jika semua orang menerapkan prinsip seperti itu, otomatis mereka telah melahirkan generasi korupsi.


Di Madrasah Aliyah Negri satu Yogyakarta, ada seseorang guru yang sangat menerapkan disiplin, dan melarang anak didiknya mencontek dengan sebuah cara yang memang luar biasa idenya. Yaitu menggunakan kertas dan karet sehingga anak tidak dapat mencontek. Memang patut di contoh perilaku guru di Madrasah Aliyah Negeri satu Jogja. Memang itulah tugas guru, untuk mendidik anak bangsa untuk berperilaku jujur, sehingga dapat menjadi pemimpin yang berguna untuk masa depan.

Salam !








0 komentar:

Posting Komentar